WISATA

Wisata Ngerit Stone Park Sajikan keindahan Batu Labirin dan Goa

×

Wisata Ngerit Stone Park Sajikan keindahan Batu Labirin dan Goa

Sebarkan artikel ini

RADARTRENGGALEK.COM – Kabupaten Trenggalek merupakan Kabupaten yang kaya dengan wisata alamnya, salah satunya yakni wisata Ngerit Stone Park yang berada di Desa Senden, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek.

Jalan menuju wisata tersebut berjarak 20 kilometer dari pusat kota, aksesori cukup mudah dan bisa di tempuh kendaraan roda dua dan roda empat.

Selain bisa melihat keunikan bebatuan karang yang unik, pengunjung bisa berpetualang menelusuri Labirin dan Goa dari batu alam.Destinasi widata Ngerit Stone Park terdapat 12 spot yang bisa dinikmati wisatawan, mulai dari batu Labirin, Goa dan Rumah Batu.

Pengelola Ngerit Stone Park Suhadi, mengatakan untuk menelusuri seluruh spot yang ada, memerlukan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam.

“Wisata ini di kelola oleh Perhutani, untuk kunjungan rata-rata hanya puluhan orang perhari, bahkan terkadang hanya belasan orang di hari biasa, jika hari libur bisa ratusan.” terangnya.

Untuk bisa menikmati wisata ini, pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 6000 di hari biasa, sedangkan di hari libur tiket masuk Rp 8000.

Saat masuk ke kawasan wisata, pengunjung langsung di manjakan dengan keindahan Labirin dari batu alam yang terdapat celah bebatuan panjang dan berkelok yang hanya bisa di lewati oleh satu orang. Pada Spot ini kita bisa menikmati ke indahan dinding batu yang terpahat sevara alami ribuan tahun silam.

Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati spot jembatan gantung yang menghubungkan antara Labirin dengan Goa Ngerit, goa kecil yang menerobos bebatuan andesit sepanjang 20 meter.

Jika wisatan butuh santai sejenak, bisa beristirahat di Rumah Batu yang berada di atas bebatuan karang berukuran raksasa, disini terdapat tempat duduk yang nyaman. Dari atas Rumah Baru pengunjung dapat menyaksikan hamparan Stone Park yang unik dan tertata secara alami.

“Selain untuk berwisata, juga sekaligus bisa merasakan sensasi berolahraga, sebab harus menyusuri jalur yang berkelok-kelok dan naik turun.” ucap Herlambang salah satu pengunjung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

google-site-verification=r-TjxqyQPKa3Az3KlxQ7LG9poW2yUP97uF9Xrf0yDdE