RADARTRENGGALEK.COM – Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, mengadakan dialog interaktif bertajuk Ngopi Disik Bareng Bu Risma di Delevasi Trenggalek, Jumat (11/10/2024) malam.
Acara ini dihadiri ratusan milenial, generasi Z, influencer, hingga pedagang pasar tradisional. Risma membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi, terutama terkait lapangan pekerjaan dan pendidikan.
Melalui dialog ini, masyarakat diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluhan dan harapan mereka secara langsung.
Risma juga menerima masukan tertulis dari peserta yang ditempel di “Keranjang Ide untuk Jawa Timur.” Salah satu isu utama yang disampaikan adalah sulitnya akses informasi terkait pendidikan di jenjang SMA/SMK, mengingat kewenangan sekolah-sekolah ini berada di bawah pemerintah provinsi, bukan kabupaten.
“Saya senang sekali melihat antusiasme masyarakat. Dialog seperti ini harus terus dilakukan agar ada keterbukaan antara pemerintah dan masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka tidak terlalu mudah galau dan bisa menemukan solusi,” ucap Risma.
Selain pendidikan, lapangan pekerjaan menjadi sorotan utama dalam dialog tersebut. Risma mengakui banyaknya keluhan terkait sulitnya mencari pekerjaan, terutama bagi lulusan baru SMA/SMK maupun perguruan tinggi.
“Yang paling banyak dikeluhkan masyarakat adalah lapangan pekerjaan,” ungkap mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Di sela-sela acara, Risma dan Cabup Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, juga mendapatkan dukungan dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Jawa Timur. Risma dikukuhkan sebagai Pembina, sedangkan Nur Arifin sebagai Duta Pasar Tradisional.
Risma menyoroti tantangan yang dihadapi pedagang pasar tradisional akibat perkembangan teknologi. Banyak pedagang mengeluhkan penurunan omzet karena masih menggunakan metode penjualan konvensional. Untuk menghadapi tantangan ini, Risma menyarankan agar para pedagang mulai beradaptasi dengan platform online.
“Pedagang harus bertransformasi dengan memanfaatkan media online. Mas Ipin sudah menyarankan untuk menghubungkan mereka dengan afiliator Gen Z melalui live TikTok sebagai salah satu cara pemasaran,” jelas Risma.
Dialog ini menunjukkan komitmen Risma untuk mendengarkan dan mencari solusi bagi berbagai permasalahan masyarakat Jawa Timur. (pra)